Sabtu, 08 Januari 2011

KONSEP ICU


LATAR BELAKANG
Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu untuk di kembangkan di Indonesia yang bertujuan memberikan asuhan bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial reversibel, memberikan asuhan pada pasien yang memerlukan pbservasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan diruang perawatan umum memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ umumnya paru mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada pasien-pasien dengan penyakit kritis  (Adam & Osbone, 1997)

ICU ( Intensive Care Unit ) 
adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam Rumah Sakit yang memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi penyakit lain. 
 
Staf khusus 
adalah dokter dan perawat yang terlatih, berpengalaman dalam Intensive Care (Perawatan dan terapi Intensif) dan yang mampu memberikan pelayanan 24 jam. 
 
Peralatan khusus ICU
adalah alat–alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital, alat untuk prosedur diagnostic dan alat Emergency lainnya
 
Tujuan Pengelolaan di ICU : 
  • Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat 
  • Mencegah terjadinya penyulit
  • Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi
Macam – macam ICU :
Menurut fungsi ICU dibagi menjadi beberapa unsur yaitu :
ICU khusus
Dimana dirawat pasien payah dan akut dari satu jenis penyakit
Contoh :   
- ICCU (Intensive Coronary Care Unit)
  yaitu pasien dirawat dengan gangguan pembuluh darah 
  Coroner.
- Respiratory Unit
  Pasien dirawat yang mengalami gangguan pernafasan
- Renal Unit
  dimana pasien yag dirawat dg.gg. ginjal. 
ICU Umum
Dimana dirawat pasien yang sakit payah akut di semua bagian RS menurut umur ICU anak & neonatus dipisahkan dengan ICU dewasa
 
KLASIFIKASI   PELAYANAN  ICU : 
ICU Primer
ICU Sekunder
ICU Tersier
 
ICU Primer
  • Mampu  memberikan  pengelolaan  resusitasi  segera, tunjangan,kardio respirasi jangka pendek 
  • Memantau dan mencegah penyulit pasien dan bedah yang berisiko
  • Ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam 
  • Ruangan dekat dengan kamar bedah
  • Kebijakan / criteria pasien masuk, keluar dan rujukan
  • Kepala : dokter spesialis anestesi
  • Dokter jaga 24 jam, mampu RJP 
  •  Konsultan dapat dihubungi dan dipanggil setiap saat
  • Jumlah perawat cukup dan sebagian besar terlatih
  • Pemeriksaan Laborat : Hb, Hct, Elektrolit,GD, Trombosit 
  • Kemudahan Rontgen dan Fisioterapi
ICU Sekunder
  • Memberikan pelayanan ICU umum yang mampu mendukung kedokteran umum, bedah, trauma, bedah syaraf, vaskuler dsb. 
  • Tunjangan ventilasi mekanik lebih lama. 
  • Ruangan khusus dekat kamar bedah 
  • Kebijakan dan kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan 
  • Kepala intensivis, bila tidak ada SpAn.
  • Dokter jaga 24 jam mampu RJP ( A,B,C,D,E,F ) 
  • Ratio pasien : perawat = 1 : 1 untuk pasien dengan ventilator,RT dan 2 : 1 untuk pasien lainnya. 
  • 50% perawat bersertifikat ICU dan pengalaman kerja minimal 3 tahun di ICU
  • Mampu melakukan pemantauan invasife 
  • Lab, Ro, fisioterapi selama 24 jam 
ICU Tersier
  • Memberikan pelayanan ICU tertinggi termasuk dukungan hidup multi sistem ( ventilasi mekanik , kardiovaskuler, renal ) dalam jangka waktu tak terbatas
  • Ruangan khusus
  • Kebijakan/ indikasi masuk, keluar dan rujukan
  • Kepala : intensivis
  • Dokter jaga 24 jam, mampu RJP (A,B,C D,E,F )
  • Ratio pasien : perawat = 1:1 untuk pasien dengan ventilator, RT dan 2 : 1 untuk pasien lainnya.
  • 75% perawat bersertifikat ICU atau minimal pengalaman kerja di ICU 3 tahun
  • Mampu melakukan pemantauan / terapi non invasive maupun invasive.
  • Laborat, Ro, Fisioterapi selama 24 jam
  • Mempunyai pendidikan medik dan perawat
  • Memiliki prosedur pelaporan resmi dan pengkajian Memiliki staf administrasi, rekam medik dan tenaga lain 
SYARAT-SYARAT R. ICU
  • Letaknya di sentral RS dan dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih sadar ( Recovery Room)
  • Suhu ruangan diusahakan 22-25 C, nyaman , energi tidak banyak keluar.
  • Ruangan tertutup & tidak terkontaminasi dari luar
  • Merupakan ruangan aseptic & ruangan antiseptic dengan dibatasi kaca- kaca.
  • Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus
  • Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi.
  • Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan isolasi.
  • Tempat dokter & perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengobservasi pasien
KETENAGAAN :
Tenaga medis
Tenaga perawat yang terlatih
Tenaga Laboratorium
Tenaga non perawat : pembantu perawat , cleaning servis
Teknisi 
Sarana & prasarana yang harus ada di ICU
  •   Lokasi : satu komplek dengan kamar bedah & Recovery Room
  • RS dengan jumlah pasien lebih 100 orang sedangkan untuk R.ICU antara 1-2 % dari jumlah pasien secara keseluruhan.
  • Bangunan : terisolasi dilengkapi dengan : pasienmonitor, alat komunikasi, ventilator, AC, pipaair, exhousefan untuk mengeluarkan udara, lantai mudah dibersihkan, keras dan rata, tempat cuci tangan  yang dapat dibuka dengan siku & tangan,   v pengering setelah cuci tangan
  • R.Dokter & R. Perawat
  • R.Tempat buang kotoran
  • R. tempat penyimpanan barang & obat 
  • R. tunggu keluarga pasien
  • R. pencucian alat   Dapur 
  • Pengering setelah cuci tangan    R.Dokter & R. Perawat 
  • R.Tempat buang kotoran 
  • R. tempat penyimpanan barang & obat
  • Sumber air Sumber listrik cadangan/ generator, emergency lamp Sumber O2 sentral Suction sentral Almari alat tenun & obat, instrument dan alat kesehatanAlmari pendingin (kulkas)Laborat kecil
  • Alat –alat penunjang a.l.: Ventilator, Nabulaizer, Jacksion Reese, Monitor ECG, tensimeter mobile, Resusitato, Defibrilator, Termometer electric dan manual,Infus pump, Syring pump,O2 transport, CVP, Standart infuse, Trolly Emergency,Papan resusitasi,Matras anti decubitus, ICU kid, Alat SPO2, Suction continous pump dll. 
INDIKASI MASUK ICU 
 
PRIORITAS 1 
Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif.
  • Gangguan atau gagal nafas akut
  • Gangguan atau gagal sirkulasi
  • Gangguan atau gagal susunan syaraf
  • Gangguan atau gagal ginjal 
 
PRIORITAS 2 
Pementauan atau observasi intensif secara ekslusif atas keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan ancaman gangguan pada sistem organ vital
Misal :
  • Observasi intensif pasca bedah operasi : post    trepanasi, post open heart, post laparatomy dengan komplikasi,dll.
  • Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil
  • Observasi pada pasca bedah dengan penyakit jantung.
 
PRIORITAS 3   
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk penyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok ini mugkin memerlukan terapi intensif untuk mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak dilakukan tindakan invasife Intubasi atau Resusitasi Kardio Pulmoner
NB : Px. prioritas 1 harus didahulukan dari pada prioritas 2 dan 3
 
INDIKASI KELUAR ICU 
  • Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil.  
  • Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien. 
  • Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator.Pasien mengalami mati batang otak. 
  • Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)  
  • Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pl.paksa) 
  • Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU dan tempat penuh. 
 Prioritas pasien keluar dari ICU
  1. Prioritas I dipindah apabila pasien tidak membutuhkan perawatan intensif lagi, terapi mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek buruk sedikit kemungkinan bila perawatan intensif dilanjutkan misalnya : pasien yang mengalami tiga atau lebih gagal sistem organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.
  2. Prioritas II pasien dipindah apabila hasil pemantuan intensif menunjukkan bahwa perawatanintensif tidak dibuthkan dan pemantauan intensif selanjutnya tidak diperlukan lagi
  3. Prioritas III tidak ada lagi kebutuhan untuk terapi intensive jika diketahui kemungkinan untuk pulih kembali sangat kecil dan keuntungan terapi hanya sedikit manfaatnya misal : pasien dengan penyakit lanjut penyakit paru kronis, liver terminal, metastase carsinoma
TUGAS PERAWAT ICU  a.l : 
 
  1. Identifikasi masalah
  2. Observasi 24 jam
  • Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP
  • Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA, keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax.
  • Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam
  • Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah , diare 
  • Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi), pemeriksaan kultuur, berapa lama antibiotic diberikan  
  • Nutrisi klien : enteral, parenteral
  • Mencatat hasil lab yang abnormal.
  • Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu seluruh proses perawatan
  • Menghitung intake / output (balance cairan) 
Selain hal itu peran perawat juga : 
Ø Caring Role
Ø Therapeutic Role 
 
Dalam penanganan pasien gawat diperlukan 3 kesiapan
ØSiap Mental
ØSiap pengetahuan dan ketrampilan
ØSiap alat dan obat 
 
Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu :
  • B-1 Breath  - Sistem pernafasan 
  • B-2 Bleed   - Sistem peredaran darah
  • B-3 Brain    - Sistem syaraf pusat 
  • B-4 Blader  - Sistem urogenital 
  • B-5 Bowel  -Sistem pencernaan 
  • B-6 Bone    - Sistem tulang dan persendian
PASIEN KRITIS :
Fisiologis tidak stabil dan memerlukan monitoring serta terapi intensif. 
 
Ruang Lingkup Keperawatan Intensive : 
Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari
Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekalipun melakukan pelaksanaan spesifik pemenuhan kebutuhan dasar
Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh :   
  • Penyakit   
  • Kondisi pasien yang memburuk karena pengobatan atau terapi 
  • Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang tergantung pada fungsi alat / mesin dan orang lain
Standar minimum pelayanan ICU : 
Resusitasi jantung paru.
Pengelolaan jalan nafas
Terapi oksigen
Pemantauan EKG, pulse Oksimetri kontinyu
Pemberian nutrisi enteral dan parental
Pemeriksaan Laboratorium dengan cepat
Pelaksanaan terapi tertitrasi
Memberi tunjangan fungsi Vital selama transportasi
Melakukan fisioterapi.
 
 
 
 
 
 
 
 

Jumat, 07 Januari 2011

Waspada Demam Berdarah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)



1.  Apa Penyebab Demam Berdarah

Demam berdarah……
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
  Aedes aegypti adalah nyamuk yang berkembang biak di tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun disekitar lingkungan kita seperti :
·        Bak mandi / WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/ pot tanaman air.
Kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik dan lain-lain yang di sembarang tempat.
Nyamuk Aedes Aegepty tidak dapak berkembang biak di selokan, kolam dan got yang airnya langsung berhubungan dengan tanah

  
 ·        Nyamuk demam berdarah berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuh.
·        Mampu terbang setinggi 100 meter
·        Aktif menggigit pada pagi hari sampai sore hari
·        Tempat hinggap yang disenangi adalah benda-benda yang tergantung :
Pakaian, kelambu atau tumbuh-tumbuhan di dekat tempat berkembang biaknnya, biasanya di tempat yang agak gelap.
·        Jentik nyamuk selalu bergerak aktif dalam air dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang

2.    Bagaimana mengenali Demam Berdarah

Bagaimana gejala awal deman berdarah ?
Tampak Lemah dan lesu
Timbul bintik-bintik merah pada kulit
Nyeri pada ulu hati
Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari
Bagaimana gejala lanjut demam Aberdarah

Ø      Kadang-kadang terjadi perdarahan hidung (mimisan) dan di bawah kulit
Ø      Kadang terjadi muntah atau berak darah
Ø      Bila sudah parah, penderita gelisah, tangan dan kaki dingin serta berkeringat
Ø      Bila tidak segera ditolong dapat menimbulkan kematian


Pertolongan apa yang perlu di berikan bila timbul gejala awal ? 

#     Segera bawa ke poliklinik, puskesmas atau rumah sakit terdekat
#   Berikan minu air yang banyak
#   Kompres agar panasnya turun
#   Berikan obat penurun panas misal paracetamol
#      Pantau terus perkembangan penyakit selama perawatan di rumah dan awasi suhu tubuh, mual/ muntah, lemah
#      Kalau perlu konsultasi ke dokter tiap hari selama perawatan di rumah

3.    bagaimana memberantas penyakit Demam berdarah

penyakit demam berdarah belum ada obatn paling jitu juga belum ada vaksin pencegahannya. Satu-satunya cara untuk memberantas adalah dengan 3M plus.
Apa itu 3M plus?

Adalah tindakan yang dilakukan dengan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk demam berdarah  dengan cara :

Menguras tempat tinggal penampungan air, seperti : bak mandi/ WC, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain minimal seminggu sekali.

Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum dan lain-lain

Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar/ diluar rumah yang dapat menampung air hujan

Plus tindakan memberantas jentik dan mengindari gigitan nyamuk :
·        membunuh jentik nyamuk demam berdarah ditempat yang sulit dikuras atau silit air dengan menaburkan bubuk abate 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram untuk 10 liter air. Abate dapat di peroleh/ dibeli di puskesmas atau apotik
·        memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
·        mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk
·        mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok (repelant)
·        memasang kawat kasa pada jendela dan fentilasi
·        tidak membiasakan menggantung pakaian di kamar
Fogging (pengasapan)   
pengasapan foging hanya dilakukan bila di lokasi ditemukan 3 kasus positif demam berdarah dengan radius 100 meter (40 rumah) dan bila di daerah tersebut di temukan banyak jentik nyamuk aedes aegypti.

Fogging hanya bermanfaat bila :

·        Didahului oleh PSN karena hanya membunuh nyamuk dewasa.
·        Dilakukan meliputi satu wilayah dengan radius 100 meter dan asap menjangkau seluruh wilayah rumah.
·        Dilakukan dengan konsentrasi obat yang tepat
·        Dilakukan dengan mesin pengasap, bukan penyemprot.
·        Dilakukan pada suhu udara dan kecepatan angin yang tepat

Kamis, 06 Januari 2011

Rasa Bosan Mempercepat Kematian

Nurul Ulfah – detikHealth

img
(Foto: adistinctiveimage)
London, Mungkin terlalu berlebihan jika dibilang bahwa perasaan bosan mempercepat kematian. Tapi hal itu memang benar-benar terjadi dan peneliti sudah membuktikannya. Menurut peneliti, seseorang yang dilanda rasa bosan akan lebih cepat mengalami kematian dini akibat penyakit jantung dan stroke.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh peneliti dari University College London, orang yang sering mengeluh bosan memiliki risiko meninggal dunia akibat penyakit jantung dan stroke dua kali lebih besar dibanding orang yang jarang merasa bosan.
Lebih dari 7.000 partisipan berusia 35 hingga 55 tahun diikutsertakan dalam studi ini. Para partisipan tersebut dimonitor kehidupannya selama 25 tahun.
Hasilnya menunjukkan partisipan yang sering merasa bosan selama hidupnya, diketahui 40 persen lebih banyak yang meninggal dunia pada akhir studi. Sementara itu, partisipan yang jarang merasa bosan atau bisa mengatasi rasa bosannya dengan baik masih bisa bertahan hingga studi berakhir.
Hasil survei yang dipublikasikan dalam the International Journal of Epidemiolog ini juga menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih cepat merasa bosan ketimbang pria. Pegawai yang masih muda dan pekerja bawahan pun dikategorikan sebagai golongan yang paling rentan mengalami kebosanan.
Berawal dari rasa bosan kerja, sekolah atau beraktivitas, lama kelamaan bisa menjadi bosan hidup. Kebanyakan orang yang merasa bosan menghabiskan waktunya dengan melakukan kebiasaan tidak sehat seperti minum alkohol, merokok dan lainnya. Menurut peneliti, semua kebiasaan buruk itu membuat umur hidupnya menjadi lebih pendek.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara rasa bosan dengan penyakit jantung atau stroke. Saat merasa benar-benar bosan, sebaiknya seseorang mencari sesuatu yang lebih menarik dan menyenangkan daripada beralih pada kebiasaan buruk seperti merokok atau minum-minum,” kata psikolog Graham Price seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (9/2/2010).
Sebuah tips diberikan Price untuk mengatasi rasa bosan. “Jika sedang bosan, cobalah pikirkan sesuatu yang bisa Anda lakukan untuk orang lain. Rasa bosan biasanya muncul jika otak selalu berpikir tentang saya, saya dan saya. Cobalah berpikir apa yang bisa saya lakukan untuk keluarga, teman, rekan atau orang lain,” ujarnya.(fah/ver)

news

BLOG baru ku